TEORI MATREALISME vs TEORI BIG BANG
dan COMENT AL-QUR’AN tentang PENCIPTAAN ALAM SEMESTA
Berbagai
pertanyaan banyak bermunculan dikalangan
manusia tentang adanya alam semesta.
Bagaimana awal terjadinya, kemana ia menuju, dan bagaimana hukum yang menjaga
tatanan dan keseimbangan nya bekerja. Hal ini yang selalu dicari oleh para
ilmuan dan pemikir sejak ratusan tahun yang lalu, sehingga dilakukan
penelitian-penelitian yang menghasilkan berbagai teori.
Teori
yang muncul pada abad 19 adalah Teori Matrealisme, yang beranggapan bahwa
meyakini materi sebagai satu-satunya
keberadaan mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Sehingga
alam semesta merupakan materi dengan ukuran tak terhingga yang telah ada sejak
dulu kala dan akan terus ada selamanya. Dan hal ini yang menolak keberadaan
Sang pencipta, yang sesuai dengan pijakan paham atheis mereka.
Teori ini mendapat penerimaan yang
luas dikalangan manusia pada abad 19, sehingga cara pandang itu menjadi
terkenal. Namun seiring dengan berjalannya waktu ilmu pengetahuan dan teknologi
modern yang berkembang di abad 20 akhirnya meruntuhkan gagasan matrealisme ini.
Fakta-fakta penting yang ditemukan
dari berbagai pengamatan dan perhitungan telah membuktikan, bahwa alam semesta
ini terus berkembang dan memilki
permulaan serta diciptakan dari ketiadaan melalui ledakan raksasa. Hal ini
tentu bertentangan dengan teori yang sudah ada sebelumnya dan meruntuhkan teori
tersebut.
Bukti-bukti pun semakin banyak
ditemukan. Antara lain, pernyataan yang dikemukakan oleh Edwin Hubble, bahwa
ketika ia mengamati dengan teleskop raksasa bintang-bintang di angkasa
memancarkan cahaya merah sesuai dengan jaraknya. Ini berarti bintang-bintang bergerak menjauhi
kita. Sebab menurut hukum fisika,
spektrum cahaya yang bergerak menjauhi pengamat
cenderung berwarna merah. Selain itu hubble juga mengemukakan, bahwa
bintang, galaksi tidak hanya menjauhi kita melainkan menjauh satu sama lain.
Dengan begitu alam semesta terus menerus berkembang.
Arti berkembangnya alam semesta adalah
apabila dapat bergerak mundur kemasa lampau maka ia terbukti berasal dari satu
titik tunggal dan berisi semua materi bervolume nol dengan kepadatan tak
terhingga. Dari titik ini alam semesta terbentuk melalui ledakan raksasa yang
disebut Big Bang.
Pernyataan teoritis yang digunakan
untuk pemahaman , sebenarnya sebuah titik tak bervolume berarti ketiadaan dan
adanya karena ada yang menciptakan. Fakta yang ditemukan fisikawan modern abad
20 ini jauh 14 abad sebelumnya telah
dijelaskan dalam Al-Qur’an “Dia pencipta
langit dan bumi” (QS. Al-An’am:101). Kemudian teori Big bang yang mengemukakan bahwa sebenarnya alam semesta
satu wujud kemudian berpisah-pisah pun telah dijelaskan dalam QS. Al-Anbiyaa’ :30. Meskipun ilmu
pengetahuan tidak menjelaskan panjang lebar tentang teori Big bang, Al-Qur’an
14 abad lalu telah menjelaskan dalam QS.
Al-Adz-Dzariyat:47.
Pada abad pertengahan 20, Fred Hoyle
mnecoba mempertahankan teori yang mirip dengan matrealisme yakni teori Stedy
Stat. Bahwa Alam semesta berukuran tak hingga dan kekal sepanjang masa. Tujuan
mengemukakan teori ini adalah untuk menentang teori big bang, tetapi
perkembangan ilmu pengetahuan meruntuhkan pandangannya.
Pada tahun 1948, George Mamow mengemukakan
gagasan baru tentang big bang. Pembentukan alam semesta setelah ledakan raksasa
sisa radiasi yang ditinggalkan haruslah ada selain itu radiasi harus tersebar
diseluruh penjuru Alam semesta. Pada tahun 1965, Arnold Benziaz dan Albert
Wilson menemukan gelombang radiasi itu tanpa sengaja. Radiasi itu merupakan
radiasi latar kosmis tidak dari sumber
tertentu melainkan dari keseluruhan ruang angkasa.
Dengan adanya bukti-bukti ini, Dennis
Sciama dan Fred Hoyle yang menganggap teorinya benar dan berharap benar tentang
teori stedy stat nya, ia harus mengakui bahwa penemuanya sudah tak dianggap
yang terhempas dengan teori big bang.
Yang perlu direnungkan adalah
keberadaan apa sebelum big bang dan kekuatan apa yang memunculkan alam semesta
sehingga menjadi ada dengan ledakan raksasa??? Hal ini tidak lain adalah
ada campur tangan Sang pencipta, yang
menciptakan materi dan waktu dan DIA tidak terikat dalam keduanya. Alam semesta
ada tidak secara kebetulan, melainkan sangat terencana, tersusun rapi, dan
teratur. Siapakah yang menciptakan
materi dari ketiadaan ini dan yang berkuasa mengaturnya tanpa henti??? Pencipta
alam semesta ini adalah ALLAH SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar