Dalam perjalanan nya, Astronomi yang dikenal dengan
mempelajari hal yang berkaitan dengan benda luar angkasa. Nampaknya kajiannya
kini tidak hanya terfokus dalam HISTORIS ataupun PRAKTEK akan tetapi cukup
meluas pada TEORI-TEORI. Fenomena yang muncul, mendorong seseorang untuk
mengkaji dan terus mengembangkan teori yang
telah ada. Sebut saja Johannes Kepler
yang mengemukakan pendapat nya yang terkenal dengan Hukum Kepler 1,2,3 .
Teorinya berlatar belakang dari adanya kejanggalan pada teori nya Copernicus
tentang Heliosentris. Ia merasa adanya kekurang sempurnaan pada teori tersebut
kiranya perlu diperbaiki. Namun pada perjalanan sebuah teori mungkin saja terus
ada perbaikan-perbaikan dan tidak menutup kemungkinan pada teori yang dipaparkan
oleh Johannes Kepler. Karena teori sifat nya tidak tetap mengikuti dengan
fenomena-fenomena yang baru.
Johannes Kepler
merupakan seorang ilmuan dari barat yang mempelajari teori-teori Copernicus
sehingga pandangan tentang astronomi tidak jauh dengan Copernicus. Dalam meniti
karir sebagai ilmuan ia juga pernah mengarang sebuah buku tentang teori astronomi yang isinya dinilai
ada ketidak sesuaian. Namun dari kemelesetan bukunya itu, seorang astronom
Denmark bernama Tycho Brahe justru memandang
bahwa Kepler mempunyai kemampuan
matematik yang baik. Sehingga kepler bergabung dengan tycho brahe dan mewarisi
buku-buku penelitiannya. Ketika mempelajari hasil penelitian tycho, kepler
percaya bahwa teori gerak planet adalah benar. Akan tetapi teori nya tidak sesuai
dengan pandangan heliosentrisnya, sehingga perlu ada penyempurnaan. Akhirnya
kepler menyadari bahwa terjadi kesalahan tentang anggapan lintasan planet.
Menurutnya lintasan planet bukan berbentuk lingkaran akan tetapi berbentuk oval
atau ellips. Johannes Kepler pun akhirnya mengeluarkan pandangannya mengenai
bentuk lintasan planet, yang sering dikenal dengan Hukum Kepler 1,2,3.
Dalam memahami hukum kepler, hal yang mendasar yang harus
diperhatikan adalah teori ini tidak lepas dari konteks heliosentris. Karena
erat kaitanya dalam konsep bentuk lintasan planet yang berbentuk ellips. Hukum
Keppler sebagai penyempurnaan teori heliosentris hanya berkisar pada 3 point
hukum saja, yakni:
“ Planet-planet mengitari matahari menurut lintasan yang
berbentuk ellips dengan matahari disalah satu titik fokusnya”
“Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan
selalu sama”
“Periode kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga
jarak rata-ratanya dari matahari”
Hukum keppler ini
dalam dunia Astronomi sangat banyak memberikan kontribusi yang positif terhadap
pandangan bentuk lintasan planet. Meskipun hukum ini dari penilitian terhadap
planet Mars akan tetapi dapat berlaku pada planet yang lain. Dalam
perjalanannya pun dirasa perlu adanya penyempurnaan sehingga teori-teori yang
modern akan selalu melengkapi teori ini.