Sabtu, 17 Maret 2012

Planet - Planet


PLANET DAN
TATA SURYA



  1. MERKURIUS

Ukuran              
: Diameter 4.878 km
Massa                
: 5,44 g/cm3
Jarak ke matahari
: 58.000.000 km//0,39 SA
Aphelium
: 46.002.000 Km
Perihelium
: 69.818.000 Km
Magnetudo/Albedo
: 06
Eksentrisitas
: 0,206
Inklinasi
: 7,0º
Jumlah satelit dan namanya
: Tidak punya
Kandungan atmosfer
: Helium (He)

  1. VENUS

Ukuran              
: Diameter 12100 m/0,72 SA
Massa                
: 5,1 g/cm3
Jarak ke matahari
: 108.000.000 km
Aphelium
: 109.000.000 km
Perihelium
: 107.400.000 km
Magnetudo/Albedo
: 76
Eksentrisitas
: 0,007
Inklinasi
: 3,4º
Jumlah satelit dan namanya
: Tidak punya
Kandungan atmosfer
: 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen (N)
Hal menarik lain     
: Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi   
  planet-planet lain

  1. BUMI

Ukuran              
: Diameter 12755 km
Massa                
: 5,52 g/cm3
Jarak ke matahari
: 149.600.000 km /1,00 SA
Aphelium
: 152.100.000 km
Magnetudo/Albedo
: 36
Eksentrisitas
: 0,017
Inklinasi
: 0,0º
Jumlah satelit dan namanya
: 1 buah satelit yaitu Bulan
Kandungan atmosfer
: 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, 
  karbondioksida, dan gas lain.

  1. MARS

Ukuran              
: Diameter 6780 km
Massa                
: 11 : 100 massa bumi
Jarak ke matahari
: 228.000.000 km/1,52 SA
Perihelion
: 203.000.000 km
Aphelion
: 250.000.000 km
Magnetudo/Albedo
: 16
Eksentrisitas
: 0,093
Inklinasi
: 1,8º
Jumlah satelit dan namanya
: 2 buah satelit
  Phobos dan Deimos
Kandungan atmosfer
: Carbondioksida (CO2)






 

  1. JUPITER

Ukuran              
: Diameter 142.860 km
Massa                
: 318 kali massa bumi
Jarak ke matahari
: 779.000.000 km/5,2 SA
Perihelium
: 741.000.000 km
Aphelium
: 817.000.000 km
Magnetudo/Albedo
: 73
Eksentrisitas
: 0,048
Inklinasi
: 1,3º
Jumlah satelit dan namanya
: 16 buah satelit
   Ganymede (satelit terbesar di tata surya),Callisto,   
   Europe dan Io. Dua belas satelit lainnya
   berukuran kecil dan diberi nama : Almathea,
   Himalia, Elara, Pasiphae, Sinope, Lysithea,
   Carme, Ananke, Leda (terkecil), Thebe, Adrastea
   dan Metis.
Kandungan atmosfer
: Hidrogen (H), helium (He), metana (CH4), dan
  amonia (NH3).

  1. SATURNUS

Ukuran              
: Diameter 120.660 km
Massa                
: 0.69 g/cm³
Jarak ke matahari
: 1.428.000.000 km/9,5 SA
Perihelium
: 1.350.000.000 km
Aphelium
: 1.500.000.000.km
Magnetudo/Albedo
: 76
Eksentrisitas
: 0,056
Inklinasi
: 2,5º
Jumlah satelit dan namanya
: 19 buah satelit
  Satelit yang terbesar adalah Titan, sedangkan
  satelit lainnya adalah : Mimas, Enceladus, Tethys, 
  Dione, Rhea, Hypherion, Iapetur, Phobe, Janus,
  Epimethius, Telesto, Calypso, Atlas, Pandora,
  Helene, Prometheus dan Pan.
Kandungan atmosfer
: Gas amonia dan metana (NH3, CH4)
Hal menarik lain     
: Saturnus memiliki cincin-cincin yang
  mengitarinya. Cincin-cincin tersebut tidak lain
  dari potongan jutaan es yang mengelilingi
  Saturnus.





  1. URANUS

Ukuran              
: Diameter 50.100 km
Massa                
: 14,54 massa Bumi
Jarak ke matahari
: 2.875.000.000 km/19,22 SA
Perihelium
: 2.700.000.000 km
Aphelium
: 3.000.000.000 km
Magnetudo/Albedo
: 93
Eksentrisitas
: 0,047
Inklinasi
: 0,.8º
Jumlah satelit dan namanya
: 15 satelit.
  Satelit terbesar adalah Oberon dan terkecil adalah
  Miranda. Umbriel, Ariel, Titania, Cresida, 
  Bianca, Cordelia, Juliet, Ophelia, Puck, Portia,  
  Rosalinda, Belinda
Kandungan atmosfer
: CH4, Helium (H2)
Hal menarik lain     
: Arah rotasi Uranus berlawanan dengan arah rotasi
  bumi. Uniknya lagi Uranus berotasi pada sisinya
  seperti sebuah gasing yang rebah. Akibatnya satu
  sisi planet terus-menerus mengalami siang selama
  42 tahun, sedangkan sisi lainnya terus-menerus
  mengalami malam selama 42 tahun.

  1. NEPTUNUS
 

Ukuran              
: Diameter  49.500 km
Massa                
: 17,2 massa Bumi
Jarak ke matahari
: 4.500.000 km/30,07 SA
Perihelium
: -
Aphelium
: -
Magnetudo/Albedo
: 84
Eksentrisitas
: 0,009
Inklinasi
: 1,8º
Jumlah satelit dan namanya
: 8 satelit.
  Yang terbesar adalah Triton. Satelit lainnya 
  adalah Talassa, Despina, Nereid
Kandungan atmosfer
: Besi (NH3), dan CH4
Hal menarik lain     
: Magnet Uranus-Neptunus berada di ekuator dan 
  memiliki 4 kutub.





Senin, 12 Maret 2012

Paham Egosentris


PANDANGAN tentang ALAM SEMESTA pada ZAMAN PRIMITIF

Masa itu tidak statis akan tetapi dinamis, begitupun kemajuan-kemajuan yang ada didalamnya. Hal ini sangat mempengaruhi pola pikir atau tingkat pengatahuan pada setiap masa tersebut. Sepanjang sejarah yang ada, pandangan manusia terhadap alam semesta selalu berubah-ubah. Manusia pada zaman purba telah banyak mengenal dan mempelajari bintang-bintang dan planet-planet di alam raya ini. Sehingga tidak heran apabila sudah mengenal tentang waktu-waktu yang semua didasarkan terhadap peredaran benda langit.
            Seiring dengan bergulirnya waktu, manusia telah menyimpulkan hal-hal yang dilihatnya sehingga memunculkan teori-teori yang sesuai dengan pengamatannya. Teori yang pertama kali muncul adalah teori egosentris. Teori ini muncul sudah cukup lama sekitar 5000 tahun yang lalu atau abad ke-30 SM. Teori ini bermula ketika manusia melihat angkasa dan terjadi banyak hal yang menakjubkan. Sehingga mereka mulai memikirkan tentang apa yang terjadi diangkasa dan pola berfikirnya selalu diliputi rasa tahayul.
            Kedip cahaya diterjemahkan oleh orang zaman dahulu sebagai kabar dari dewa akan datangnya sebuah takdir yakni keberuntungn atau nasib sial. Hadirnya komet, gerhana dimaknai dengan berbagai penafsiran akan datangnya suatu kejadian atau peristiwa. Biasa nya gerhana dipercaya terjadi karena benda itu dimakan oleh BataraKala, seorang dewa yang berwujud raksasa, dan masih banyak lagi kejadian-kejadian di angkasa yang ditafsiri dengan berbagai macam pertanda terjadinya suatu hal. Begitupun dengan peredaran benda langit di angkasa, sehingga memunculkan teori egosentris.
            Teori Egosentris ini lahir berdasarkan pengalaman manusia bediri didataran bumi yang luas, dia memandang ke langit biru yang nampak dimata bagaikan lingkaran raksasa, melengkung yang berbatas pada suatu garis yang melingkar luas bundar, yang kemudian disebut dengan “kaki langit” atau horizon, cakrawala, atau ufuk. Pada segala penjuru dikaki langit ini, diamati dan dibandingkan, kemudian terasalah oleh manusia itu, bahwa jarak kaki-kaki langit dengan dirinya sendiri semuanya nampak sama jauhnya. Maka timbullah anggapan bahwa dimana dia berdiri memandang alam raya ini disitulah yang menjadi titik pusat dari lingkaran raksasa bola langit yang sedang diamatinya itu.
            Sehingga definisi teori egosentris  adalah suatu paham yang beranggapan, bahwa yang harus dititik pusat dari segala-galanya di alam raya pada bola langit ialah manusia itu sendiri dimana dia sedang berada.



Kamis, 08 Maret 2012

Pengantar Ilmu Falak


A.      Pengertian Ilmu Falak
            Secara bahasa (etimologis) kata Falak  berasal dari bahasa arab yang tersusun dari huruf fa’, lam, kaf  yang mempunyai arti orbit atau lintasan benda-benda langit, dan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai lingkaran langit, serta didalam Kamus Al-Munawir  di maknai sebagai madar yang berarti orbit garis atau tempat perjalanan bintang. Dengan demikian kata Falak berbeda dengan kata Falaq yang terdiri dari huruf  fa’, lam, qof  yang berarti shubuh, terbit atau waktu fajar, Sebagaimana QS. Al-Falaq ayat 1 :
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh
            Sedangkan kata Falak diungkapkan oleh Al-Qur’an sebanyak dua kali yaitu pada surat Al-Anbiya’ ayat 33 dan surat Yasin ayat 40:
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
            Dengan demikian kata falak dari masing-masing ayat tersebut diartikan sebagai orbit atau lintasan benda-benda langit.
            Karena ini mempelajari lintasan benda-benda langit. Ilmu ini disebut pula dengan ilmu hisab, ilmu rashd, ilmu miqat karena ilmu ini menggunakan perhitungan, pengamatan, dan mempelajari tentang batas-batas waktu.
            Adapun secara terminologi dapat dipaparkan beberapa definisi sebagai berikut :
1)        Dairatu Ma’aarif al-Qarn al-Isyrin
Ilmu falak adalah ilmu tentang lintasan benda-benda langit, matahari, bulan bintang dan planet-planetnya.
2)        Leksikon Islam
Ilmu falak adalah ilmu perbintangan, astronomi pengetahuan mengenai keadaan bintang-bintang di langit.
3)        Kamus Besar Bahasa Indonesia
Ilmu falak adalah ilmu pengetahuan mengenai keadaan (peradaran, perhitungan dan sebagainya) bintang-bintang.
4)        Ensiklopedi Islam
Ilmu falak adalah suatu ilmu yang mempelajari benda-benda langit, matahari, bulan, bintang, dan planet-planetnya.
5)        Ensiklopedi Hukum Islam
Ilmu falak adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda langit tentang fisiknya, geraknya, ukurannya, dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya.
6)        Almanak Hisab Rukyat
Ilmu falak adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari lintasan benda-benda langit seperti matahari, bulan, bintang-bintang, dan benda-benda langit lainnyya, dengan tujuan untu mengetahui posisi dari benda-benda langit itu serta kedudukannya dari benda-benda langit yang lain.
            Dari rumusan-rumusan diatas dapat dinyatakan bahwa objek formal Ilmu Falak adalah benda-benda langit, sedangkan objek materialnya adalah lintasan dari benda-benda langit tersebut. Dari sini pula dapat dinyatakan bahwa ada beberapa ilmu yang mempunyai objek formal yang sama dengan ilmu falak tetapi objek materialnya yang berbeda diantaranya yaitu : Astrologi, Astrofisika, Astromekanik, Kosmografi, dan Kosmologi. 

B.       Hukum Mempelajari Ilmu Falak
            Dengan memahami posisi betapa pentingnya ilmu falak yang sedemikian sentral ini dan berkaitan dengan pelaksanaan ibadah umat islam, maka mempelajari ilmu falak itu hukumnya wajib bagi umat islam. Hal ini sesuai ketentuan kaedah hukum islam yang sangat terkenal :
مالايتم الواجب إلابه فهو واجب
“Sesuatu yang hanya dengan itu suatu kewajiban menjadi sempurna, maka sesuatu itu hukumnya wajib.”
Dan dikatakan oleh Abdullah bin Husain :
ويجب تعلم علم الفلك بل تتحتم معرفته لما يترتب عليه معرفة القلب وما يتعلق بالأهلة كا لصوم,سيمافي هذاالزمان لجهل الحكام وتساهلهم وتهورهم فانهم يقبلون شهادة من لا يقبل بحال
 Mempelajari ilmu falak itu wajib, bahkan diperintahkan untuk mempelajarinya; karena ilmu falak itu mencakup pengetahuan tentang kiblat dan hal-hal yang berhubungan dengan penanggalan, misalnya puasa. Lebih-lebih pada masa sekarang ini, karena ketidak tahuannya para hakim (akan ilmu falak), sikap mempermudah, serta kecerobohan mereka, sehingga mereka menerima kesaksiaan (hilal) seseorang yang mestinya tidak dapat diterima”.
            Para ulama’, misalnya Ibn Hajar dan ar-Ramli berkata bahwa bagi orang yang hidup dalam kesendirian maka mempelajari ilmu falak itu fardlu ‘ain baginya. Sedangkan bagi masyarakat banyak hukumnya fardlu kifayah.

C.      Tujuan Mempelajari Ilmu Falak
            Tujuan mempelajari ilmu falak pada dasarnya mempunyai kepentingan yang saling berkaitan. Pertama, untuk penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk keperluan ini muncul para ahli falak (astronomi muslim) terkenal pada abad-abad kemajuan islam yang mengembangkan ilmu falak melalui berbagai percobaan dan penelitian secara mendalam hasil karya mereka memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan modern, baik di timur maupun di barat. Kedua, untuk keperluan yang berkaitan dengan masalah-masalah ibadah seperti, sholat, puasa, dan haji. Keperluan ini bersifat penting dan turut menentukan sahnya amal ibadah, karena didalamnya terdapat pembahasan tentang penentuan-penentuan waktu atau momentum yang berkaitan dengan ibadah tersebut.
Fungsi ilmu falak dalam ibadah adalah dalam hal-hal berikut :
·     Penentuan waktu shalat yang lima. Dalam surat An-Nisa ayat 103 disebutkan bahwa shalat fardlu itu ditentukan waktunya. Watu shalat itu dijelaskan pada surat al-Isra ayat 78 dan Hud ayat 114.
·     Penentuan arah kiblat, yakni ke arah mana shalat harus menghadap. Telah dijelaskan dalam surat al-baqarah ayat 144.
·     Penentuan awal bulan qomariah. Ilmu falak sangat memerlukan untuk menentukan awal dan akhir bulan Ramadhan, Zulhijah, shalat gerhana, perhitungan haul (tahun) untuk zakat kekayaan dan penentuan hari-hari besar islam.
Dari penjelasan-penjelasan mengenai tujuan dan fungsi ilmu falak tersebut, hal ini akan menumbuhkan keyakinan seseorang dalam melakukan ibadah, sehingga ibadahnya semakin bertambah khusyu’. Nabi SAW bersabda :
إن خيارعبادالله الذين يراعون الشمس والقمر لذكرالله
“Sesungguhnya sebaik-baik hamba-hamba Allah adalah mereka yang selalu memperhatiakan matahari dan bulan untuk mengingat Allah” (HR. Ath-thabarani)
Ali bin Abu Thalib berkata :
من اقتبس علما من النجوم من حملة القران ازدادبه ايمانا ويقينا
            “ Barang siapa mempelajari ilmu pengetahuan tentang bintang-bintang (benda-benda langit), sedangkan ia dari orang yang sudah memahami al-Quran, niscaya bertambahlah iman dan keyakinannya”

D.       Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Falak 
Ilmu Falak pada garis besarnya dibagi menjadi dua macam, yaitu ilmu Falak Ilmiy, dan ilmu Falak Amaliy. Ilmu Falak Ilmiy disebut juga Theoritical Astronomy. Ilmu Falak Amaliy disebut juga Practical Astronomy.
1.      Ilmu Falak Ilmiy atau Theoritical Astronomy, yaitu ilmu yang membahas teori dan konsep benda-benda langit yang meliputi:
a.       Cosmogoni yaitu teori tentang asal usul benda-benda langit dan alam semesta.
b.      Cosmologi yaitu cabang astrologi yang menyelidiki asal usul struktur dan hubungan ruang waktu dan alam semesta.
c.       Cosmografi yaitu pengetahuan tentang seluruh susunan alam, penggambaran umum tentang jagad raya termasuk bumi.
d.      Astrometik yaitu cabang astronomi yang kegiatannya melakukan pengukuran terhadap benda-benda langit dengan tujuan mengetahui ukuran dan jarak antara benda-benda langit.
e.       Astromekanik yaitu cabang astronomi yang mempelajari gerak dan gaya tarik benda-bendalangit dengan cara dan hukum mekanik.
f.       Astrofisika yaitu bagian astronomi tentang benda-benda angkasa dari sudut ilmu alam dan ilmu kimia.
Ilmu Falak Amaliy atau Practical Astronomy / Observational Astronomi yaitu ilmu yang melakukan perhitungan untuk mengetahui posisi dan kedudukan benda-benda langit antara benda satu dengan yang lainnya. inilah yang oleh masyarakat disebut sebagai ilmu Falak atau Ilmu Hisab.
Bahasan Ilmu Falak yang dipelajari dalam islam adalah yang ada kaitannya dengan pelaksanaan ibadah, sehingga pada umumnya ilmu Falak ini mempelajari 4 bidang, yakni:
  1. Arah Kiblat dan bayangan arah kiblat.
  2. Waktu-waktu shalat.
  3. Awal bulan.
  4. Gerhana.
            Ilmu falak membahas arah kiblat pada dasarnya adalah menghitung besaran sudut yang diapit oleh garis meridian yang melewati suatu tempat yang dihitung arah kiblatnya dengan lingkaran besar yang melewati tempat ybs dan ka’bah, serta menghitung jam berapa matahari itu memotong jalur menuju ka’bah.
            Sedangkan ilmu falak membahas waktu-waktu shalat pada dasrnya adalah menghitung tenggang waktu antara waktu ketika matahari berada di titik kulminasi atas dengan waktu ketika matahari berkedudukan pada awal waktu-waktu shalat.
Pembahasan awal bulan dalam ilmu falak adalah menghitung waktu terjadinya ijtima’ ( konjungsi), yakni posisi matahari dan bulan memiliki nilai bujur astronomi yang sama, serta menghitung posisi bulan ( hilal ) ketika matahari terbenam pada hari terjadinya konjungsi itu.
Sementara yang dibahas dalam gerhana adalah menghitung waktu terjadinya kontak antara matahari dan bulan, yakni kapan bulan mulai menutupi matahari dan lepas darinya pada gerhana matahari, serta kapan pula bulan mulai masuk pada umbra bayangan bumi serta keluar darinya pada gerhana bulan.