Aristoteles
merupaka ahli filsafat pada zaman Yunani yang memunculkan banyak teori tentang
berbagai hal. Teori-teorinya selalu diikuti oleh kebanyakan orang pada masa itu
sampai bertahan 20 Abad lamanya, sehingga tidak diragukan lagi kebenaranya.
Namun, tidak semua teori yang selalu didasarkan Rasio itu bertahan hingga
sekarang. Banyak hal yang disangkal oleh ilmuwan-ilmuwan modern. Diantara teori
Aristoteles adalah tentang gerak benda, ia membagi gerak benda atas dua macam,
yaitu : gerak alami dan gerak paksa. Teorinya ini diaplikasikan pada alam
semesta dalam hal ini adalah gerak benda langit.
Seperti
yang kita ketahui, hukum tentang gerak benda-benda dikembangkan jauh sebelum Newton mejelaskan tentang alasan
mengapa benda bergerak. Gerak benda-benda merupakan persoalan yang mempunyai
nilai ilmiah yang begitu penting dan bermanfaat untuk dipahami, karena sangat berkaitan erat dengan ilmu
fisika yang lain. Sehingga para ilmuwan banyak yang tertarik untuk
mempelajarinya. Tidak lain halnya dengan Aristoteles yang notabennya sebagai
filusuf dan ilmuwan, tentu banyak pemikiran yang dituangkan dalam membahas
gerak benda.
Dibawah
asuhan Plato, ia banyak menanamkan minat
dalam hal spekulasi filosof dan sains. Aristoteles banyak mengemukakan
cabang mekanika yang berurusan dengan hubungan timbal balik antara gerak dan
gaya, yaitu bidang dinamika. Aristoteles membagi atau mengklasifikasikan dalam
dua tipe yaitu : Gerak Alami (Pure
motion) dan Gerak Paksa (violent
motion).
Tentang
gerak alami, Ia mengemukakan suatu argumen tentang sifat bawaan dari berbagai
benda yang memberikan alasan untuk berbagai sifat tersebut dalam daya intrinsik
khusus dari benda itu sendiri. Yakni Aristoteles menyifati berbagai benda dan
substansi gejala alam menurut kedekatan sifat-sifatnya terhadap sifat elemen
dasar benda itu. Maksudnya jika benda yang bergerak sentripetal dan gerak jatuh
bebas merupakan gerak alamiah dari sifat air dan tanah (bumi). Sedangkan gerak
sentrifugal dan loncotan keatas merupakan sifat alamiah dari api dan udara, dan
gerak sirkuler (melingkar) merupakan gerak alamiah dari sifat eter.
Tentang
gerak paksa yaitu gerak yang terjadi
akibat dari pengaruh luar yang dikenakan kepada benda dan boleh kesembarang arah
seperti dorongan atau tarikan bukan dari benda itu sendiri. Aristoteles juga
mempercayai konsep bahwa benda akan hanya bergerak apapun itu bentuknya jika selalu diberi gaya, dan gerak akan
berhenti jika gaya dihilangkan, dengan kata lain gerak paksa itu harus ada gaya
yang terus menerus.
Aristoteles
juga berpahaman mengenai percepatan benda yang disandarkan pada berat benda,
yaitu makin berat sebuah benda, makin cepat benda akan jatuh ke tanah. Oleh
karena itu kecepatan jatuhnya benda menjadi proporsional tergantung berat
benda. Contoh yang mendukung paham ini yaitu: apabila ada benda yang berat nya
sama dengan udara maka benda itu akan melayang tidak jatuh dan tidak naik, jika
berat nya lebih dari udara maka benda tersebut akan jatuh dan apabila lebih ringan
maka benda tersebut akan bergerak keatas. Dari contoh ini dapat diambil
pengertian bahwa berat benda akan mempengaruhi gerak jatuh benda.
Dari
paham-paham Aristoteles diatas masih ada satu lagi pemahaman terhadap pusat
jagad raya, yakni menurut dia pusat jagad raya adalah bumi (Geosentris).
Sedangkan bumi selalu dalam keadaan tenang tidak bergerak dan tidak berputar.
Semua gerak benda-benda angkasa mengitari bumi, lintasan atau orbit
masing-masing benda angkasa berbentuk lingkaran dan geraknya pun merupakan
gerak alami. Dan ia menjelaskan bahwa pergerakan benda-benda langit sangat
sempurna terus menerus karena (kekuatan)
yang diberikan oleh Sang Pencipta yang berada diluar langit. Aristoteles pun
belum mengenal adanya gaya gravitasi, yang bagi kita gaya gravitasi lah yang
menyebabkan benda angkasa bergerak. Secara ilmiah Aristoteles menjelaskan,
langit ini hampa tidak ada penghalang bagi benda untuk terus bergerak atau tidak ada gaya yang
menimbulkan benda angkasa itu berhenti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar